Aceng: Media Mahasiswa Harus Menjadi Media Alternatif
Beralasan banner bekas
ukuran 3 x 4 meter tidak menjadi penghambat mahasiswa yang tergabung dalam
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di era
kekinian. Berbekal dengan fasilitas yang terbatas diskusi tetap berjalan.
Dengan niat ingin belajar sejumlah mahasiswa yang menggeluti Pers Mahasiswa
mulai memadati tempat diskusi yang dihamparkan di kawasan hutan kelapa sawit.
Sore itu, sinar
matahari sangat terik menandakan kemarau akan datang. Suara kendaraan motor menemani
jalannya diskusi bersama Aceng Mukaram. Aceng merupakan mantan aktivis Pers
Mahasiswa yang sekarang aktif di media nasional maupun media internasional. Ia
mengatakan bahwa ideologi Pers Mahasiswa
harus tetap hidup di era kekinian.
Pada perkembangan zaman
banyak informasi yang diterima oleh masyarakat melalui sosial media tidak lagi
dilihat kebenaranya. Media mahasiswa merupakan harus menjadi alternatif dalam
penyebaran informasi yang produktif. “Tugas kalian sebagai Pers Mahasiswa harus
memperbaiki itu semua”, ungkapnya sambil tertawa.
Aceng menilai
perkembangan zaman harus dihadapi dan dipelajari bukan menghindar. Ditengah
derasnya informasi membuat masyarakat cenderung menggunakan sosial media dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagian masyarakat sering membuat status
dalam aktivitasnya. “Ini yang menjadi salah arti dalam kehidupan nyata kita
sudah tidak normal setiap hari kerjaan manusianya di depan gawai gadget tapi tidak tahu apa sih
kegunaannya”, paparnya.
Dari pantauan reporter terlihat
Prosedur TV One, Gunawan Budi Susilo yang hadir ikut duduk membaur dengan
aktivis pers mahasiswa. Gunawan menjelaskan bahwa dalam berkecimpung dalam
dunia jurnalistik harus mengkaji elemen jurnalistik. Jurnalis harus memahami
utuh setiap poin yang disampaikan oleh karya Bill Kovach.
Komentar
Posting Komentar